Tips memilih air radiator yang bagus untuk sepeda motor
![]() |
(Radiator dan tabung reservoir Kawasaki Ninja 250) |
Sistem pendingin pada mesin sepeda motor menjadi salah satu bagian penting untuk menjaga suhu mesing agar tetap stabil sehingga kinerja mesin tetap optimal.
Ada tiga type sistem pendingin mesin, yaitu konvensional, oil cooler dan radiator. Dan pada saat ini, hampir semua sepeda motor keluaran terbaru, baik itu jenis motor matic, motor bebek maupun motor sport sudah menggunakan sistem pendingin mesin radiator karena lebih efektif.
Radiator memerlukan water coolant dalam sistem kerjanya. Dan tentu saja penggunaan water coolant harus disesuaikan dengan spesifikasi radiator motor, seperti spesifikasi mekanis thermostat serta tutup radiatornya. Sebab kinerja mekanis thermostat dan tutup radiator tergantung dari terjadinya perubahan suhu mesin dan suhu water coolant.
Cara kerja radiator:
• Thermostat
Thermostat bertugas mempertahankan suhu air pada pencapaian titik suhu efektif mesin dibawah suhu 100°C. Okeh karena itu, titik suhu mekanis thermostat harus bisa dilampaui oleh titik didih water coolant. Artinya titik didih water coolant yang harus lebih tinggi agar siklus water coolant didalam radiator dapat terjadi.
Berikut ini data suhu water coolant untuk mengaktifkan thermostat pada beberapa merk sepeda motor:
• Kawasaki Ninja 250 : 72°C
• Kawasaki Ninja 150 : 72°C
• Honda CBR 250 : 81°C
• Honda Sonic 150 : 72°C
• Honda Vario : 74°C
• Yamaha V-ixion : 80,5°C
• Yamaha Jupiter MX : 80,5°C
• Kawasaki Ninja 150 : 72°C
• Honda CBR 250 : 81°C
• Honda Sonic 150 : 72°C
• Honda Vario : 74°C
• Yamaha V-ixion : 80,5°C
• Yamaha Jupiter MX : 80,5°C
Dengan demikian water coolant yang digunakan harus diatas spesifikasi mekanis thermostat.
Ciri-ciri thermostat tidak normal atau mengalami kerusakan:
Cara paling mudah untuk mengetahinya yaitu dengan melepas thermostat dan rebus thermostat didalam panci. Nanti pada saat air mencapai suhu tertentu, maka thermostat akan membuka. Sebaiknya gunakan alat pengukur suhu untuk mengetahui secara akurat pada suhu air berapa thermostat tersebut membuka.
Jika thermostat membuka terlalu cepat dari suhu yang direkomendasikan, itu artinya pegas pada thermostat sudah terlalu lemah. Komponen thermostat yang satu ini sering mengalami kerusakan/berkurang tekanannya. Selain itu lubang by pass juga rawan ditumbuhi kerak.
Ketika tekanan pegas thermostat mulai lemah, titik suhu thermostat juga semakin rendah saat katup membuka dan sirkulasi water coolant terjadi tanpa menunggu mesin panas.
Tapi seringkali saat thermostat direbus tidak membuka karena terlalu banyak kerak sehingga akan menghalangi jalur sirkulasi air radiator. Jika lubang by pass terdapat banyak kerak, maka extra fan menjadi mudah menyala pada radiator yang memakainya, sebab suhu air radiator mudah naik dan terdeteksi oleh sensor extra fan.
Oleh karena itu, radiator pada beberapa merk sepeda motor, baik sport, bebek maupun matic memerlukan water coolant yang titik didihnya diatas rata-rata 100°C.
Berikut ini contoh datanya:
• Kawasaki Ninja 250 : 110 - 138°C
• Kawasaki Ninja 150 : 100 - 110°C
• Honda CBR 250 : 100 - 110°C
• Honda Sonic 150 : 95 - 105°C
• Honda Vario : 85 - 105°C
• Yamaha V-ixion : 100 - 115°C
• Yamaha Jupiter MX : 100 - 126°C
• Kawasaki Ninja 150 : 100 - 110°C
• Honda CBR 250 : 100 - 110°C
• Honda Sonic 150 : 95 - 105°C
• Honda Vario : 85 - 105°C
• Yamaha V-ixion : 100 - 115°C
• Yamaha Jupiter MX : 100 - 126°C
Maka perhatikan dan ingat angka maksimal titik didihnya untuk dijadikan pegangan saat mengganti water coolant yang non rekomendasi pabrikan.
Karena jika water coolant terlalu tinggi angka titik didihnya maka bisa menyebabkan selang karet dibagian (in) radiator mudah mengembang atau melentung. Dan ketika water coolant terlalu rendah angka titik didihnya maka water coolant akan mudah menguap. Hal itu bisa dilihat pada kapasitas water coolant di tabung reservoir yang mudah mengalami penyusutan.
• Tutup Radiator
Selain itu, ada perangkat penting lain yang perlu diperhatikan, yaitu tutup radiator yang juga memiliki tugas membuka dan menutup katup by pass ke tabung reservoir dan menjadi penunjang kestabilan kapasitas water coolant yang dibutuhkan oleh radiator saat kondisi normal dan pada saat mengalami kelainan.
Fungsi tutup radiator sebagai pengatur aliran water coolant yang bersirkulasi di radiator berdasarkan suhu mesin. Katup dalam tutup radiator akan membuka ketika suhu water coolant dan tekanannya meningkat tinggi seperti pada saat panas.
Saat mencapai titik didih, water coolant yang berada pada kisi radiator akan masuk ke tabung reservoir untuk mengurangi panas sebagai langkah untuk menstabilkan tekanan pada jalur radiator. Dan ketika radiator mulai dingin, water coolant akan kembali ke jalur radiator yang sama akibat efek perbedaan tekanan atau kevakuman.
Jika tutup radiator bekerja maksimal atau normal, maka dapat membuka dan mengalirkan air radiator masuk kembali ke reservoir pada saat air radiator mencapai suhu 100°C.
Tetapi apabila tutup radiator tidak bekerja maksimal, maka klep di tutup radiator tidak akan membuka sehingga air radiator yang panas tersebut tidak dapat kembali ke resevoir dan mengakibatkan selang karet melepuh dan bisa pecah. Atau jika radiatornya menggunakan extra fan maka kipas ini lebih cepat menyala dari biasanya.
Itulah cara yang paling mudah untuk mengecek kondisi tutup radiator, dan jika tutup radiator rusak maka harus segera diganti agar kinerja radiator tetap baik.
Untuk lebih memastikannya lagi, kita bisa membawanya ke bengkel untuk dilakukan pengecekan dengan alat khusus yaitu indikator tester radiator untuk mengetahui data akurat serta kelainan yang terjadi pada tekanan katup tutup radiator.
Berikut ini data tekanan katup tutup radiator pada beberapa merk sepeda motor:
• Kawasaki Ninja 250 : 97,4 - 128,1 Kpa
• Kawasaki Ninja 150 : 98 - 117 Kpa
• Honda CBR 250 : 93,2 - 122,6 Kpa
• Honda Sonic 150 : 108 Kpa
• Honda Vario : 16 Psi
• Yamaha V-ixion : 13,5 - 17,8 Psi
• Yamaha Jupiter MX : 93,2 - 122 Kpa
• Kawasaki Ninja 150 : 98 - 117 Kpa
• Honda CBR 250 : 93,2 - 122,6 Kpa
• Honda Sonic 150 : 108 Kpa
• Honda Vario : 16 Psi
• Yamaha V-ixion : 13,5 - 17,8 Psi
• Yamaha Jupiter MX : 93,2 - 122 Kpa
Pada saat membeli tutup radiator baru yang bukan orisinil bawaan motor, bisa menggunakan tutup radiator lain asal diameternya sama dan memiliki tekanan yang sama dengan tutup radiator bawaan motor dengan melihat data di atas agar tidak mengurangi kinerja radiator secara keseluruhan.
• Jangka waktu ideal penggantian water coolant
Untuk semua tipe sepeda motor dari mulai motor bebek, matic dan sport, penggantian total air radiator wajib dilakukan setiap 12.000 - 15.000 Km.
Untuk pemakaian pada motor sport rata-rata kapasitasnya 1 - 1,1 liter, pada motor bebek dan matic sekitar 750 cc berikut dengan penambahan pada tabung reservoir yang berbeda-beda kapasitas water coolantnya.
Betikut ini kapasaitas air radiator dan tabung reservoir pada beberapa merk sepeda motor:
• Kawasaki Ninja 250 : 1,4 liter (+reservoir)
• Kawasaki Ninja 150 : 1,05 liter dan 0,25 liter
• Honda CBR 250 : 1,1 liter dan 0,25 liter
• Honda Sonic 150 : 0,62 liter dan 0,32 liter
• Honda Vario : 0,79 liter dan 0,24 liter
• Yamaha V-ixion : 0,79 liter dan 0,25 liter
• Yamaha Jupiter MX : 0,62 liter dan 0,28 liter
• Kawasaki Ninja 150 : 1,05 liter dan 0,25 liter
• Honda CBR 250 : 1,1 liter dan 0,25 liter
• Honda Sonic 150 : 0,62 liter dan 0,32 liter
• Honda Vario : 0,79 liter dan 0,24 liter
• Yamaha V-ixion : 0,79 liter dan 0,25 liter
• Yamaha Jupiter MX : 0,62 liter dan 0,28 liter
Spesifikasi water coolant yang bagus:
• Tahan terhadap suhu panas mesin dan tidak cepat menguap.
• Memiliki sifat pendingin dan mudah melepas panas suhu mesin.
• Anti karat dan kerak, karena pada bagian water pump menggunakan besi dibeberapa partnya. Karena jika sampai terjadi karat dan timbunan kerak, maka akan menyebabkan sil geser dan sil kedap water pump jebol.
• Minim kandungan pelumas, formula water coolant yang bagus ada kadar minyaknya dan di indikasi sebagai anti freeze water coolant saat suhu mesin dingin atau motor lama tidak dihidupkan.
Baca juga:
Demikian informasi tentang tips memilih air radiator yang bagus untuk sepeda motor. Untuk informasi lain seputar Otomotif, dapat dibaca pada artikel RATU KOREX lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih
Post a Comment for "Tips memilih air radiator yang bagus untuk sepeda motor"