Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyebab V-Belt motor matic cepat putus dan gejalanya

gambar v-belt motor matic putus
Ilustrasi

Ratukorex.club – V-Belt atau Van Belt berfungsi untuk menyakurkan daya dari mesin ke roda belakang. Dalam hal ini meneruskan putaran Primary Pulley (puli depan) ke Cecondary Pulley (puli belakang).

V-Belt merupakan salah satu komponen penting pada motor matic karena juka V-Belt putus maka motor matic tidak bisa dikendarai.

Usia pakai V-Belt sebetulnya bervariasi tergantung pemakaian motor. Jadi tidak bisa di sama ratakan harus diganti setiap 25 ribu Km untuk semua motor, karena ada yang belum 25 Km sudah harus diganti dan ada juga yang bisa sampe bertahun-tahun masih layak pakai.

Oleh karena itulah sebaiknya rutin melakukan pengecekan pada V-Belt untuk mengetahui kondisinya agar tidak sampai putus di tengah jalan.


Gejala atau tanda-tanda V-Belt akan putus:

1. Jika V-Belt akan putus biasanya akan ditandai bunyi mendecit dibagian box CVT pada saat akselerasi awal.

2. Tarikan motor menjadi tidak mulus, terasa seperti tersendat.

3. Pada kecepatan tinggi laju motor menjadi tidak stabil seperti kampas kopling habis, jadi putaran rpm tinggi tapi kecepatan tidak bertambah.

4. V-belt bergetar karena mudah melar saat menerima beban kerja.

5. Sering selip ketika ditanjakan, apalagi saat membawa beban berat.

Penyebab V-Belt motor matic cepat putus:

Selain karena umur pemakaian V-Belt yang sudah terlalu lama, faktor lain yang bisa menyebabkan V-Belt cepat putus adalah karena cara pemakaian motor.

Kebiasaan akselerasi spontan dengan buka gas langsung dari posisi diam akan membuat beban kerja pada V-Belt semakin berat sehingga akan memperpendek umur pakainya.

gambar standing dengan motor matic
Ilustrasi

Menegendarai motor matic dengan kecepatan tinggi sebetulnya tidak masalah asal buka gasnya secara langsam. Jangan digeber langsung mentok karena akan membuat tekanan pada V-Belt menjadi berat. Kondisi jalan yang banyak tanjakannya juga dapat memperpendek umur V-Belt karena sering mendapat beban berat.


Dan yang sering di abaikan adalah pelumasan bagian transmisi gearbox atau CVT. Transmisi motor matic membutuhkan oli transmisi untuk gigi rasio akhir, tanpa melumasi kopling dan bagian perubah rasio.

Bagian transmisi motor matic harus kering agar tidak mengganggu kerja V-Belt yang mengandalkan daya rekat dari karet belt ke pulley. Untuk melumasi bagian dalam CVT tidak bisa menggunakan oli tapi pakai grease.

Jika hal itu sering terlewat, maka komponen tersebut akan menjadi lebih seret dan akan menyebabkan kerja belt menjadi semakin berat sehingga umur sabuk CVT otomatis jadi berkurang, dan lebih cepat melar.

Jika kondisi V-Belt audah melar dan karetnya sudah retak-retak sebaiknya segera diganti dengan yang baru, karena selain beresiko putus dijalan juga akan menyebabkan tenaga dan top speed motor berkurang.


Demikian sedikit informasi tentang penyebab V-Belt motor matic cepat putus dan gejalanya yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Otomotif, dapat dibaca pada artikel Ratu Korex lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Penyebab V-Belt motor matic cepat putus dan gejalanya"