Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beberapa masalah yang sering timbul pada Yamaha Mio J dan Mio GT serta solusinya

[Yamaha Mio J]

Setiap merk sepeda motor pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing karena merupakan produk buatan Manusia yang tidak mungkin sempurna, termasuk motor Yamaha Mio J dan Mio GT. Kedua skutik produksi Yamaha ini termasuk motor yang penjualannya cukup sukses dan mendapat apresiasi cukup baik dari konsumen.

Kedua motor ini adalah motor matic injeksi pertama dari Yamaha yang memiliki beberapa kelebihan, yaitu irit bahan bakar, bandel dan memiliki performa yang cukup baik. Tapi Yamaha Mio J dan Mio GT juga memiliki beberapa kelemahan yang sering di keluhkan oleh para penggunanya.

Yamaha Mio adalah motor matic generasi kedua setelah Yamaha Nuvo yang mengawali perkembangan skuter matic di Indonesia. Sejak diluncurkannya, Yamaha Mio series telah mengalami beberapa kali perubahan dari Mio Sporty yang masih menggunakan sistem bahan bakar karburator dan kini telah menggunakan teknologi injeksi [YM-JetFI] termasuk Mio J dan Mio GT.

Antara Yamaha Mio J dan Mio GT sebetulnya masih dalam satu platform. Mesin dan sistem kelistrikan yang digunakan juga sama persis, hanya model body kedua motor ini dibuat sedikit berbeda terutama pada model lampu sein depannya. Mio J menampilkan kesan yang lebih fresh sedangkan Mio GT menampilkan kesan sporty. Kedua skutik Yamaha ini memiliki permasalah yang hampir sama, yaitu sering mogok dan aki yang cepat habis.

Berikut ini beberapa masalah yang sering timbul pada Yamaha Mio J dan Mio GT dan cara mengatasinya:

- Aki cepat habis

Untuk motor yang masih menggunakan karburator, jika aki tekor tentu tidak terlalu menjadi masalah karena mesin masih bisa dihidupkan menggunanakan starter manual [engkol], karena fungsi aki pada motor-motor jadul hanya untuk  menyimpan dan menyuplai kelistrikan body saja, sehingga meskipun aki dilepas, motor masih bisa hidup.

Tapi untuk motor-motor yang sudah menggunakan teknologi injeksi, maka aki menjadi salah satu komponen vital yang harus ada, karena jika aki dilepas maka sama saja seperti melepas mesin. Tanpa aki, mesin motor injeksi tidak akan bisa hidup karena aki pada motor injeksi berfungsi untuk menyuplai kelistrikan mesin mulai dari starter, sensor, injektor dan fuel pump. Jadi, jika aki soak atau habis maka keempat komponen tersebut tidak akan bekerja.

Penyebab aki soak atau mati bisa karena aki motor memang sudah uzur, atau bisa juga karena spul motor bermasalah. Masalahnya, spul pada Yamaha Mio tidak mampu menyuplai arus sesuai kebutuhan kelistrikan motor secara optimal sehingga lama-kelamaan aki akan kehabisan tegangan dan menyebabkan mesin motor mati.

Jika permasalahannya pada spul, maka solusinya cukup mudah karena kita hanya perlu mengganti satu set kiprok dan spul pada Mio J atau Mio GT. Untuk mencegah terjadinya permasalahan aki tekor pada Mio J dan Mio GT, caranya dengan memanaskan mesin terlebih dulu sebelum digunakan dan sebaiknya gunakan starter manual [engkol] untuk menghidupkan mesin di pagi hari ketika motor pertama kali dihidupkan.

Kegiatan memanaskan mesin memang terkesan sepele tapi sebetulnya pengaruhnya cukup besar karena selain untuk membantu mesin agar mencapai suhu kerja, memanaskan mesin juga bisa untuk melakukan pengisian daya baterai sebelum mulai digunakan lagi sehingga tegangan aki tidak drop setelah berhenti lama.

- Fuel pump bermasalah

Masalah lain yang juga sering timbul pada Yamaha Mio J dan Mio GT yaitu fuel pump yang bermasalah. Fuel pump berfungsi untuk menghasilkan tekanan bahan bakar pada injektor. Tanpa adanya fuel pump, maka injektor tidak akan keluar bensin.

Permasalahannya, fuel pump pada Mio J dan Mio GT kadang-kadang tidak berfungsi dengan normal. Hal itulah yang kadang menyebabkan motor sulit di starter di pagi hari. Jadi, belum tentu kompresi mesin bocor ketika motor sulit dihidupkan, karena bisa saja hal itu disebabkan tekanan bahan bakar yang ngedrop.

Masalah ini sering terjadi pada Mio J dan Mio GT yang sudah bermumur lebih dari 2 tahun pemakaian. Penyebabnya bisa dari penggunaan BBM yang kurang sesuai. Misalnya saja jika sering menggunakan BBM jenis premium maka masalah pada fuel pump akan cepat muncul.

BBM jenis premium mengandung timbal dan ber-oktane rendah. Dalam waktu lama, kotoran dari premium bisa menyumbat komponen didalam fuel pump. Komponen yang sering tersumbat yaitu relief valve yang berfungsi untuk menjaga tekanan bensin didalam sistem injeksi. Jika kinerja relief valve terganggu maka tekanan bensin akan ngedrop saat mesin mati dan akibatnya motor sulit hidup saat distarter.

Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan penggantian fuel pump. Tapi karena harganya cukup mahal, maka bisa menggunakan alternatif lain yaitu dengan melakukan pembersihan tanki dan pompa menggunakan tools khusus yang bisa dilakukan di bengkel resmi Yamaha.

- Mesin mati mendadak

Penyebab mesin motor Mio J dan Mio GT mati mendadak bisa bermacam-macam, di antaranya bisa disebabkan karena aki tekor, bisa karena kegagalan sistem injeksi, dan bisa juga karena busi mati.

Jika starter elektrik berfungsi tapi mesin motor tidak juga hidup berarti tidak ada masaah pada aki. Selanjutnya posisikan kunci kontak ke posisi ON, normalnya harus terdengar suara fuel pump dari dalam tanki. Jika tidak terdengar suara fuel pump, berati disitu letak permasalahannya, fuel pump rusak. Tapi jika fuel pump bunyi, berarti permasalahannya mungkin ada pada businya.

- Idle speed tidak stabil

Normalnya, Mio J atau Mio GT memiliki putaran stationer di angka 1500-1600 RPM pdaa saat gas belum di tarik dan posisi gas saat idle berada pada kisaran 16 derajat. Selain itu, seperti kebanyakan motor injeksi lainnya, komponen ISC juga disematkan untuk mengatur idle speed atau kecepatan langsam.

Jika ISC kotor maka kecepatan idle motor jadi terdendat-sendat, bahkan saat tidak di gas mesin bisa mati. Untuk itu, sebaiknya lakukan service secara rutin dan mintalah mekanik yang menangani untuk membersihkan idle speed control [ISC] agar motor tidak mogok lagi ditengah jalan ketika gas di tutup.

- Sock Breaker belakang cepat bocor

Sock breaker Yamaha Mio J dan Mio GT memiliki karakter keras/kaku, baik bagian depan maupun belakang. Kelebihannya, motor sangat stabil di tikungan pada kecepatan tinggi, tapi ketika melewati jalanan yang tidak rata, maka motor ini sangat tidak nyaman dikendarai. Efek lain jika motor sering dipakai melewati jalanan yang tidak rata, apalagi dengan membawa beban berat maka seal shock breaker akan cepat jebol terutama shock breaker belakang karena ukurannya kecil.

Kalau seal-nya sudah jebol maka oli akan bocor dan habis, akibatnya tidak lagi ada peredaman pada hidroliknya sehingga sering terdengar suara benturan keras dari sock breaker pada saat melewati jalan berbatu atau tidak rata. Solusinya harus mengganti sock breaker dengan yang baru.

Keempat masalah diatas memang tidak selalu dirasakan oleh semua pengguna Mio J dan Mio GT, apalagi jika motor dipakai dan dirawat dengan baik, karena Yamaha Mio J dan Mio GT termasuk motor yang bandel dan awet, baik dari segi mesin maupun komponen-komponen lainnya.


Demikian informasi tentang beberapa masalah yang sering timbul pada Yamaha Mio J dan Mio GT serta solusinya. Untuk informasi lain seputar Otomotif, dapat dibaca pada artikel RATU KOREX lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih
[Yamaha Mio GT]


Post a Comment for "Beberapa masalah yang sering timbul pada Yamaha Mio J dan Mio GT serta solusinya"