Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beberapa masalah yang sering timbul pada Satria FU

[Suzuki Satria FU ]
Suzuki Satria FU merupakan salah satu sepeda motor paling diminati di Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya pengguna motor berjenis Ayago ini sampai daerah-daerah pelosok. Motor ini juga menjadi icon tersendiri bagi kalangan anak muda yang menyukai tampilan motor sporty berkecepatan tinggi.

Namun dibalik kesuksesan penjualannya, Satria FU tenyata memiliki beberapa kelemahan yang sering dikeluhkan para penggunanya, terutama untuk Suzuku Satria FU karburator.
Masalah-masalah tersebut memang terlihat sepele dan sering juga dijumpai pada motor-motor lain. Tapi untuk faktor penyebabnya tentu berbeda-beda.

Ada beberapa masalah yang sering timbul pada Satria FU, salah satunya adalah mesin brebet pada RPM rendah. Penyakit ini hampir ditemui pada setiap generasi Satria FU.

Kerusakan pada sepeda motor adalah hal yang wajar, khususnya ketika motor tersebut sudah digunakan melampaui batas pakainya. Tapi pada beberapa kasus kadang juga ditemui permasalahan yang seharusnya tidak ada/belum ada, apalagi jika kondisi motor masih baru. Hal ini bisa saja terjadi karena ketidaksesuaian setelan pabrik atau permasalahan pada kualitas material dari komponen-komponennya.

Berikut ini beberapa kelamahan dan kerusakan yang sering timbul pada Suzuki Satria FU dan cara mengatasinya:

• Mesin brebet pada RPM rendah

Masalah yang sering terjadi pada Satria FU adalah mesin yang brebet pada RPM rendah. Kondisi ini sangat mengganggu khususnya ketika berkendara di jalan yang macet karena mesin akan telat merespon bukaan gas, akhirnya suara brebet pada mesin akan muncul sebelum akhirnya mesin mati.
Biasanya hal ini disebabkan oleh settingan karburator yang kurang tepat. Ukuran pilot jet pada karburator Satria FU adalah 12,5. Tentu terlalu kecil untuk motor yang berkapasitas 150 cc dengan venturi karburator 26.

Untuk mengatasinya kita hanya perlu mengganti pilot jet dengan ukuran lebih besar, biasanya ukuran 15, tapi harus diganti dengan yang ori karena ketika dimensi pilot jet kurang presisi pada karburator, akan menyusahkan settingan karburator.

Penyebab mesin brebet lainnya bisa berasal dari busi yang sudah tidak standar. Elektroda busi yang lemah akan menghambat proses pembakaran, sehingga mesin akan mengalami gejala brebet. Solusinya cukup dengan mengganti busi lama dengan yang baru.

• Mesin susah di hidupkan

Masalah lain yang juga sering terjadi pada Satria FU yaitu mesin susah dihidupkan. Biasanya terjadi setelah motor terkenan air, misalnya saja baru di cuci atau kehujanan. Gejalanya mesin akan brebet sebelum akhirnya mati, dan sulit untuk dihidupkan kembali.

Masalah ini bisa saja terjadi karena ada percikan air yang masuk kedalam ruang bakar atau karburator. Tapi sebetulnya mesin Satria FU sudah memiliki sistem yang dapat membuang air dari dalam mesin. Hal ini dapat kita lihat dari lubang yang terletak tepat dibawah exhaust manifold. Tapi karena letak lubang tersebut menghadap roda depan, maka rentan terhadap cipratan lumpur/kotoran yang dapat menutup lubang ini.
[Lubang pembuangan air]

Solusinya, harus rutin untuk mengecek lubang pembuangan ini menggunakan lidi atau kawat untuk membuang kotoran yang menyumbatnya. Jika lubang sudah terbuka biasanya air akan mengucur keluar dan mesin dapat kembali dihidupkan.

[Kabel busi Satria FU]

Untuk mencegah air masuk kedalam mesin, bisa dengan menambahkan isolasi/selotip pada kabel busi. Tujuanya untuk meminimalisir rembesan air yang masuk melalui busi.





• Mesin cepat panas

Berbeda dengan Yamaha Vixion atau Honda CB-150R yang telah menggunakan sistem pendingin air, Satria FU versi karbu masih menggunakan sirip udara pada mesin untuk melepas suhu panas ke udara luar.

Selain menggunakan sirip udara, Satra FU juga dilengkapi dengan oil cooler yang dapat mendinginkan oli mesin. Jadi sebetulnya Satria FU memiiki dua unit pendingin mesin. Tapi jika di lihat, dimensi oil cooler motor ini sangat kecil, akibatnya saat melaju dengan kecepatan rendah, hawa panas mesin akan terasa sampai kaki karena aliran udara yang melewati oil cooler sangat kecil dan tidak dapat mendinginkannya.

Tapi hal ini wajar terjadi karena setiap motor yang menggunakan pendingin sirip udara memang akan merasakan hal seperti itu. Yang perlu di lakukan hanya melakukan pengecekan komponen pendingin mesin, seperti memeriksa kondisi sirip oil cooler, karena komponen ini rentan penyok ketika mendapatkan benturan yang berasal dari batu atau yang lainnya.

Untuk antisipasi dari terjadinya beturan, kita dapat memasang pelindung berupa cover pada oil cooler untuk mencegah terjadinya benturan dari luar pada oil cooler. Selain oil cooler, pastikan juga kualitas dan kuantitas oli mesin dalam keadaan baik. Karena selain sebagai pelumas, oli mesin juga berfungsi sebagai fluida untuk mendinginkan mesin.

• Suara mesin kasar

Permasalahan selanjutnya yang identik dengan Satria FU adalah suara mesin yang kasar, dan hampir semua pengguna motor ini mengeluhkan masalah tersebut.
Dari beberapa kasus, mayoritas berpendapat jika suara kasar tersebut berasal dari dalam tensioner mesin. Tensioner berfungsi untuk mengatur ketegangan rantai keteng atau timing chain pada mesin Satria FU yang bekerja secara otomatis dengan memanfaatkan tekanan pegas. Namun pegas ini rentan sekali rusak, sehingga saat kekuatan pegas melemah, timing chain/rantai keteng akan menjadi kendor dan menimbulkan suara berisik dari dalam mesin.
[Rantai keteng dan tensioner Satria FU]

Cara mengatasinya yaitu dengan mengganti per tensioner dengan per aftermarket yang memiliki kekuatan lebih besar agar timing chain/rantai keteng tidak kendor lagi. Tapi saat mengganti tensioner dengan kekuatan pegas lebih besar, sebaiknya timing chain/rantai keteng juga diganti dengan kekuatan yang lebih besar. Hal ini bertujuan agar rantai keteng tidak putus saat diregangkan oleh tensioner yang memiliki kekuatan besar.

Selain itu, penggunaan tensioner manual juga bisa menjadi alternatif jika tidak ingin mengganti timing chain/rantai keteng. Kelebihan penggunaan tensioner manual yaitu kita dapat mengatur ketegangan timing chain/rantai keteng sehingga tidak takut putus. Tapi karena sifatnya manual, maka kita harus selalu melakukan pengecekan dan penyetelan untuk memastikan rantai tidak kendor. Resikonya jika penyetelannya tidak tepat/terlalu kencang bisa juga mengakibatkan rantai keteng putus.

• Transmisi susah di netralkan

Transmisi Satria FU yang susah di netralkan juga cukup mengganggu karena biasanya motor harus didorong maju terlebih dulu agar transmisi dapat masuk ke posisi netral. Masalah ini juga bisa timbul pada Satria FU yang masih baru.

Tidak ada penyebab pasti pada masalah transmisi tersebut, tapi sebagian mekanik menyarankan untuk melakukan penggantian oli mesin dengan oli semi sintetik dan melakukan penyetelan pada kopling menjadi lebih jauh atau stel full.

Penyetelan kopling dapat dilakukan pada handle kopling dibagian atas, dan biasanya masalah ini akan hilang dengan asumsi tidak ada kerusakan pada sistem kopling dan transmisinya, serta kondisi kampas kopling masih bagus.

Baca juga:




Demikian informasi tentang beberapa masalah yang sering timbul pada Satria FU. Untuk informasi lain seputar Otomotif, dapat dibaca pada artikel RATU KOREX lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Beberapa masalah yang sering timbul pada Satria FU"