Penyebab mobil injeksi boros BBM dan cara mengatasinya
![]() |
(ilustrasi mesin mobil injeksi) |
Tapi meskipun teknologi
injeksi dapat membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien, terkadang mobil-mobil
yang sudah menggunakan injeksi juga dapat boros BBM. Hal itu bisa disebabkan
karena beberapa faktor, antara lain:
- Filter udara mampet
Fungsi filter udara
adalah sebagai penyaring udara yang akan masuk kedalam ruang bakar. Cara kerjanya
dengan memblok aliran udara didalam saluran masuk dengan bahan seperti kertas
atau kain berpori besar sehingga hanya udara yang bisa menembus lapisan filter,
sedangkan debu dan kotoran yang ikut terbawa aliran udara akan tertinggal di
permukaan filter.
Dalam jangka waktu yang
lama timbunan debu pada permukaan filter akan semakin menumpuk dan menyumbat
filter sehingga mengganggu kelancaran aliran udara yang masuk ke ruang bakar. Hal
itu menyebabkan pasokan udara ke dalam mesin menjadi berkurang dan menyebabkan
langkah piston menjadi berat, akibatnya mobil ngempos dan tidak bertenaga. Jika
terjadi hal seperti itu biasanya kita akan menekan pedal gas lebih dalam sehingga
pasokan BBM bertambah banyak. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab BBM
menjadi boros.
Untuk mengatasi masalah
ini cukup mudah, yaitu dengan melepas filter udara kemudian dibersihkan dengan
air bertekanan rendah, kemudian setelah bersih dikeringkan menggunakan kompressor
atau kipas angin.
- Penggunaan velg lebar
![]() |
(ilustrasi velg dan ban tapak lebar) |
Banyak pemilik mobil yang
mengganti velg standar dengan jenis velg variasi yang biasanya memiliki lebar
dan rim yang lebih besar. Secara tidak langsung hal itu akan mempengaruhi
konsumsi BBM mobil karena velg yang ukurannya lebih besar umumnya juga memiliki
bobot yang lebih berat, sehingga beban mesin untuk menggerakkan roda menjadi
semakin berat dan BBM yang dibutuhkan juga menjadi lebih banyak.
Selain itu, penggunaan
velg lebar juga harus di ikuti penggantian ban yang juga memiliki tapak lebih
lebar. Padahal, semakin lebar tapak ban maka semakin luas juga penampang mobil
yang bersentuhan dengan tanah/jalan, sehingga lebih banyak gesekan yang terjadi
dan hal itu juga memerlukan tenaga lebih besar untuk menggerakan mobil sehingga
konsumsi bahan bakar pasti akan bertambah.
- Sering menyalakan AC
Menyalakan AC saat
berkendara sudah menjadi kebutuhan untuk mendinginkan suhu didalam kabin mobil,
apalagi ketika cuaca panas. Tapi menyalakan AC dengan suhu paling dingin dalam
waktu yang lama dapat menyebabkan konsumsi BBM menjadi boros karena saat AC menyala
maka mesin akan memutar kompresor AC yang fungsinya memompa refrigerant. Padahal
daya yang diperlukan kompresor AC tidak sedikit, apalagi kalau AC di sett pada
suhu yang paling dingin maka kinerja kompresor akan semakin lama sehingga power
mesin akan dibagi dua, yaitu untuk menggerakkan roda dan juga kompresor AC. Itu
artinya kita perlu menekan pedal gas lebih dalam untuk bisa menjalankan mobil.
Selain itu, faktor
cooling fan juga berpengaruh karena ketika AC dihidupkan maka cooling fan akan
terus berputar meskipun suhu mesin sudah dingin. Padahal, mesin yang bekerja
pada suhu dingin memerlukan suplai BBM lebih banyak.
- Tekanan ban kurang/kempes
Hal ini hampir sama
dengan masalah ban bertapak lebar. Jika ban mobil kempes otomatis tapak ban
akan semakin melebar karena bagian dinding ban akan menyentuh permukaan jalan. Akibatnya
lebih banyak gesekan pada ban dan mesin perlu tenaga tambahan agar mobil bisa
bergerak dengan kencang. Maka kita perlu menginjak pedal gas lebih dalam,
sehingga konsumsi bahan bakar bertambah banyak.
- Kampas kopling selip
![]() |
(ilustrasi kampas kopling mobil) |
Kampas kopling yang selip
menyebabkan terganggunya proses powertrain dari mesin ke transmisi, sehingga
putaran mesin tidak dapat tersalurkan pada roda dengan sempurna. Akibatnya kecepatan
mobil tetap rendah meskipun pedal gas di injak full. Hal itu menyebabkan mesin
mobil bekerja ekstra tapi tidak di imbangi pergerakan roda sebagaimana mestinya.
Selain itu, jarak tempuh juga menjadi lebih lama, sehingga menyebabkan lebih
banyak BBM yang terpakai.
Untuk masalah ini kita
harus memastikanya dengan melihat gejala-gejala lain seperti: apakah pedal
kopling terasa tinggi dan apakah ada bau terbakar dari bagian bawah mobil. Jika
memang ada gejala-gejala tersebut, solusinya dengan mengganti kampas kopling.
- Akibat melepas catalytic converter
![]() |
(ilustrasi catalytic converter mobil) |
Fungsi catalytic
converter adalah sebagai penyaring gas NOx yang terbentuk dari proses
pembakaran mesin. Cara kerjanya hampir sama seperti filter, yaitu dengan
memblok aliran gas buang dari knalpot. Bloking ini akan membuat gas NOx
tertangkap oleh material khusus didalam catalytic sehingga gas sisa pembakaran yang
keluar dari knalpot sudah lebih ramah lingkungan.
Tapi konstruksi bloking
seperti ini juga mengganggu proses pengeluaran gas buang, sehingga banyak
pemilik mobil yang memilih untuk melepas catalytic converter untuk mengejar
performa mesin. Setelah catalytic dilepas memang performa mesin akan meningkat
karena prinsipnya seperti free flow exhasut system, dimana gas buang langsung
di arahkan ke udara bebas tanpa hambatan. Dampak dari free flow exhaust ini
menjadikan RPM mesin menjadi lebih cepat bahkan saat stationer. Akibatnya BBM
menjadi lebih boros.
- Oli lama tidak diganti
Pada mobil matic,
penggantian oli transmisi menjadi perawatan yang tidak boleh di abaikan karena
sistem kerja transmisi ini sangat dipengaruhi oleh gerakan hidrolik dari oli
transmisi. Ketika oli transmisi sudah jelek dan tidak diganti maka proses
perpindahan putaran dan proses perubahan momentum akan terganggu, sehingga
menimbulkan beberapa masalah, seperti: top speed turun, power mesin berkurang, BBM
lebih boros, dan ada hentakan saat perpindahan gigi matic.
Jika sudah terasa
gejala-gejala seperti itu maka solusinya segera lakukan penggantian oli matic.
Idealnya lakukan penggantian oli pada mobil matic setiap 30.000 KM sekali.
- Akibat penggunaan filter racing
Filter udara racing
didesain agar aliran udara yang masuk ke intake tidak terganggu. Prinsip
kerjanya seperti catalytic converter, dimana ketika bagian yang mem-blok
dilepas, maka aliran udara menjadi lebih lancar. Tapi pada bagian air induction
terlalu beresiko jika harus melepas filter, sehingga dibuatlah jenis filter
racing yang memiliki pori-pori lebih besar sehingga tidak menghambat laju udara
ke mesin.
Dengan penggantian filter
racing memang dapat meningkatkan performa mesin mobil, karena langkah piston menjadi
lebih ringan. Tapi, jika RPM mesin lebih tinggi maka akan lebih banyak BBM yang
diperlukan.
- Bearing roda dan rem seret
Bearing roda dan kampas
rem bisa menjadi penyebab mobil boros BBM, karena bearing yang sudah mulai aus
dan baret menyebabkan putaran roda menjadi lebih berat. Begitu juga ketika
caliper rem macet/seret maka putaran roda menjadi lebih berat. Akibatnya mesin
perlu tenaga ekstra untuk menjalankan mobil. Artinya semakin banyak BBM yang
digunakan.
- Mesin belum tune-up
Mobil memerlukan banyak
perawatan agar kinerjanya tetap optimal. Komponen-komponen yang perlu rutin
dilakukan perawatan adalah busi, celah katup, throtle body dan injector, karena
komponen-komponen ini sangat berpengaruh terhadap konsumsi BBM pada sebuah
mobil, sehingga jika kondisi dari komponen-komponen tersebut tidak bagus maka
konsumsi BBM juga bisa menjadi tidak normal. Oleh karena itu mobil harus rutin
tune-up.
Baca juga:
Kelebihan dan kekurangan Daihatsu Feroza
Ciri-ciri dan gejala injektor motor mengalami kerusakan
Kelebihan dan kekurangan motor injeksi dibanding motor karburator
Kelebihan dan kekurangan Daihatsu Feroza
Ciri-ciri dan gejala injektor motor mengalami kerusakan
Kelebihan dan kekurangan motor injeksi dibanding motor karburator
Demikian informasi
tentang penyebab mobil injeksi boros BBM dan cara mengatasinya. Untuk informasi
lain seputar permasalahan mobil, dapat dibaca pada artikel RATU KOREX lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Penyebab mobil injeksi boros BBM dan cara mengatasinya"