Kelebihan dan kekurangan motor injeksi dibanding motor karburator
Pengguna sepeda motor semakin
meningkat setiap tahunnya. Saat ini setiap keluarga rata-rata sudah memiliki
sepeda motor, bahkan satu keluarga kebanyakan memiliki lebih dari satu sepeda
motor. Hal ini dipengaruhi karena faktor kebutuhan mobilitas setiap orang yang
memang dituntut serba cepat, dan pilihan transportasi yang praktis dan murah
adalah sepeda motor.
Peluang pasar yang begitu
besar di Indonesia membuat pabrikan sepeda motor berlomba-lomba untuk menciptakan
produk-produk baru yang bisa menarik minat konsumen untuk membelinya dengan
melakukan berbagai inovasi, salah satunya yang menjadi perhatian utama adalah
sektor mesin. Jika rata-rata sepeda motor jaman dulu masih menggunakan mesin
dengan sistem bahan bakar karburator, maka rata-rata sepeda motor jaman
sekarang sudah menggunakan mesin dengan sistem bahan bakar injeksi yang diklaim
lebih irit bahan bakar, memiliki performa mesin lebih baik dan ramah
lingkungan.
![]() |
(Yamaha Vixion salah satu sepeda motor yang menggunakan EFI) |
Lalu apa saja sebetulnya
kelebihan sepeda motor yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi dibanding
sepeda motor yang menggunakan sistem bahan bakar karburator..??
Berikut ini kelebihan dan kekurangan motor injeksi
dibanding motor karburator:
![]() |
(ilustrasi Throttel Body dan Injector Yamaha Vixion) |
Kelebihan:
- Lebih irit BBM
Teknologi injeksi pada
mesin sepeda motor memiliki peran yang cukup penting untuk mendukung efisiensi penggunaan
bahan bakar. Pada teknologi karburator, bensin mengalir dari tagnki BBM ke
mangkok pelampung sebelum di sedot ke dalam venturi akibat perbedaan tekanan,
hal ini sangat di pengaruhi dari stelan bensinnya.
Sementara pada teknologi
injeksi, bensin dari tagnki BBM langsung masuk ke injektor yang berada di dalam
intake. Volume bensin yang dikeluarkan juga sudah di atur oleh serangkaian
sensor sehingga jumlah bahan bakar yang terbuang sangat minim. Hal ini tentu
sangat berpengaruh pada penggunaan bahan bakar yang menjadi lebih irit karena
bensin hanya terpakai sesuai kebutuhan mesin.
- Motor lebih bertenaga
Meskipun penggunaan bahan
bakarnya lebih irit, tapi bukan berarti tenaga yang dihasilkan motor injeksi menjadi
berkurang, karena pada prinsipnya teknologi ini membuat penggunaan bahan bakar
menjadi lebih efisien sesuai kebutuhan mesin. Jadi tidak ada bahan bakar yang
terbuang sia-sia seperti pada sistem karburator yang menjadikannya boros.
Injektor akan mengatur
campuran bahan bakar menjadi ideal di segala kondisi mesin, baik pada saat
mesin berada pada RPM tinggi maupun saat menerima beban cukup berat. Hal ini
tentu membuat kinerja mesin menjadi lebih optimal, jadi dengan kapasitas bahan
bakar yang sama tetapi dapat menghasilkan power yang lebih besar.
- Minim perawatan
![]() |
(Yamaha Scorpio menggunakan karburator) |
![]() |
(ilustrasi Karburator Yamaha Scorpio) |
Motor karburator perlu sering dilakukan beberapa penyetelan seperti penyetelan idle RPM dan pengaturan bahan bakar. Penyetelan tersebut dilakukan agar kondisi campuran bahan bakar bisa berlangsung ideal. Karburator juga harus sering dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menyumbat lubang-lubang spuyernya agar aliran bahan bakar dan udara tetap normal. Perawatan motor karburator memang cukup mudah karena bisa dilakukan sendiri menggunakan peralatan manual, tapi kita harus sering-sering melakukan perawatan agar kondisi motor tetap sehat.
Sedangkan pada motor
injeksi, kita tidak akan di repotkan dengan masalah stelan idle RPM dan
pengatur bahan bakar, karena penyetelan tersebut sudah di atur secara otomatis
oleh rangkaian Electronic Fuel Injection (EFI). Tapi bukan berarti motor injeksi
anti perawatan, justru dalam perawatannya tidak bisa dilakukan sendiri karena
memerlukan peralatan khusus yang tidak dimiliki oleh semua bengkel sepeda
motor. Tapi frekuensi perawatannya cukup dilakukan setiap 10.000 Km sekali,
bahkan bisa lebih.
- Emisi lebih rendah
Setiap mesin yang
menggunakan pembakaran pasti meninggalkan residu berupa gas buang atau biasa disebut
emisi yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan Manusia. Hal itu terjadi karena
proses pembakaran mesin menghasilkan gas CO dan biasanya disertai juga dengan
NOx saat pembakaran terjadi kurang sempurna. Dalam jumlah besar gas tersebut bisa
sangat berbahaya bagi Manusia.
Pada motor injeksi, emisi
bisa ditekan karena teknologi ini bisa menyesuaikan campuran bahan bakar sesuai
kondisi mesin. Tujuannya agar campuran bahan bakar ideal dan dapat menghasilkan
pembakaran yang lebih sempurna pada setiap kondisi mesin, sehingga produksi gas
NOx pada asap kendaraan menjadi sangat minim. Hal inilah yang membat mesin-mesin
injeksi bisa meraih standar EURO 4.
Kelemahan motor injeksi:
- Perawatannya mahal dan
rumit
Meskipun minim perawatan,
tapi ketika melakukan service pada sistem injeksi maka biaya yang dikeluarkan
bisa lebih mahal dari pada service karburator, karena untuk melakukan service
pada sistem injeksi harus menggunakan alat khusus yaitu injector service kit. Alat
ini tidak dipasarkan secara umum dan hanya tersedia dibengkel-bengkel resmi atau
bengkel-bengkel besar saja.
- Sulit untuk melakukan
custom engine
Mesin karburator mudah untuk
di korek sesuai keinginan dengan hanya menggunakan peralatan bengkel biasa.
Berbeda dengan motor injeksi, meskipun bisa di upgrade, tapi harus menggunakan alat
khusus yang bisa mengontrol kondisi elektrikal mesin.
- Kondisi kelistrikan
motor harus selalu optimal
Sistem injeksi sangat
bergantung pada kondisi kelistrikan motor, karena sistem ini mutlak mengandalkan
tenaga listrik untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Ketika ada error/kerusakan pada
baterai atau kelistrikan lainnya maka sensor dan juga kontrol injeksi akan ikut
error. Tanpa batterai/aki, mesin motor injeksi tidak akan bisa hidup, sedangkan
mesin motor karburator tetap bisa hidup walaupun tanpa batterai/aki.
- Biaya perbaikan untuk
kerusakan EFI cukup mahal
Pada motor karburator
sangat mudah untuk melakukan perbaikan saat ada kerusakan pada sistem bahan
bakarnya, karena memang konstruksi dan prinsip kerja karburator cukup sederhana
dan mudah dipahami, sehingga bisa kita membongkarnya sendiri kemudian setelah
dibersihkan dan dilakukan penyetelan maka masalahnya akan hilang.
Sedangkan pada motor
injeksi, saat ada komponen EFI (Electric Fuel Injection) yang rusak maka tidak
bisa diperbaiki lagi dan solusinya harus diganti, karena komponen-komponen pada
EFI seperti sensor sama dengan komponen elektronika yang terbuat dari
bahan-bahan semi konduktor dengan sifat tertentu yang jika rusak maka harus
diganti. Padahal harga dari komponen-komponen injektor tersebut termasuk cukup
mahal.
Baca juga:
Perbandingan performa dan kualitas New Vixion dengan Old Vixion
Cara menambah kecepatan Byson tanpa merubah komponen mesin
Beberapa masalah yang sering timbul pada Satria FU
Perbandingan performa dan kualitas New Vixion dengan Old Vixion
Cara menambah kecepatan Byson tanpa merubah komponen mesin
Beberapa masalah yang sering timbul pada Satria FU
Demikian informasi
tentang Kelebihan dan kekurangan motor injeksi dibanding motor karburator.
Untuk informasi lain seputar Otomotif, dapat dibaca pada artikel RATU KOREX lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Kelebihan dan kekurangan motor injeksi dibanding motor karburator"