Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara menambah kecepatan Yamaha Jupiter MX 135

Yamaha New Jupiter MX 135

Ratukorex.club - Yamaha Jupiter MX 135 merupakan salah satu sepeda motor yang angka penjualannya cukup tinggi di Indonesia ketika pertama kali diluncurkan karena motor ini memiliki desain baru yang sporty. Peminat Jupiter MX rata-rata adalah kalangan anak muda karena karakter dan tampilan motor ini memang  sesuai dengan anak muda.

Tapi sayangnya, kapasitas sislinder (cc) Yamaha Jupiter MX 135 termasuk tanggung karena motor-motor kompetitor rata-rata menggunakan mesin berkapasitas 150 cc, sehingga dari segi power Jupiter MX 135 kalah dibanding motor-motor kompetitor.

Para pemilik Jupiter MX banyak yang mengeluhkan performa motor ini yang dirasa kurang mumpuni sehingga banyak yang memodifikasi mesinnya untuk meningkatkan kecepatan motor. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah dengan bore up untuk memperbesar kapasitas mesin Jupiter MX.

Dipasaran sudah banyak dijual produk blok silinder dan piston variasi dari yang ukuran 58,5 mm, 60 mm sampai 72 mm yang bisa dipilih untuk manambah volume cilinder (cc) Jupiter MX sehingga dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar. Tapi ada cara lain yang lebih aman dan ampuh untuk bore up mesin Jupiter MX selain menggunakan blok silinder dan piston after market, yaitu dengan menggunakan blok silinder dan piston Yamaha Vixion.

Mesin Yamaha Jupiter MX memiliki perbandingan bore x stroke: 54 mm x 58,7 mm dan kapasitas silindernya sebesar 135 cc. Dengan prinsip ever stroke/ long stroke tersebut dapat mendongkrak putaran bawah dan rasio kompresi juga lebih padat sehingga menjadi lebih hemat bahan bakar dan emisi gas buang yang dihasilkan dari proses pembakaran mesin juga lebih rendah. Sedangkan spesifikasi mesin Yamaha Vixion yaitu, bore x stroge: 57 mm x 58,7 mm dan kapasitas silindernya sebesar 150 cc.

Mesin Yamaha Vixion yang bertipikal square dapat di aplikasikan pada Jupiter MX untuk mendongkrak performanya. Kunggulan mesin type square yaitu tenaga yang dihasilkan hampir merata di semua rpm, baik di putaran bawah, putaran tengah maupun putaran atas. Apalagi blok silinder Jupiter MX dan blok silinder Yamaha Vixion memiliki spesifikasi yang sama, baik dari teknologi diasil cylinder, foged piston, sampai pada sistem pendingin liquid cooling. Yang membedakan keduanya hanya pada ukurannya saja, sehingga proses pemasangannya tidak terlalu rumit.


Berikut ini cara mengaplikasikan blok silinder Yamaha Vixion pada mesin Jupiter MX:

Part-part yang diperlukan:
- Blok cylinder Yamaha V-ixion dengan seri: 3C1-E1311-00
- Piston dengan seri: 3C1-E1631-00
- Ring piston SET dengan seri: 3C1-11603-00
- Pin piston dengan seri: 3C1-E1633-00
- Gasket head cylinder dengan seri: 3C1-E1181-00
- Noken As dengan seri: 3C1

Setelah semua part yang diperlukan untuk bore up sudah lengkap semua, tinggal melakukan langkah-langkahnya agar semua part tadi bisa terpasang dengan sempurna. Berikut ini langkah-langkahnya:

1. Penyesuaian boring

Bubut boring luar dari blok silinder YmahaVixion karena antara blok mesin Jupiter MX dengan blok mesin Vixion memiliki ketebalan yang berbeda, sehingga jika langsung dipasang tidak akan pas karena ada bagian yang menyangkut pada pertengahan lubang blok. Bubut diameter luar boring Vixion menjadi 67 mm sehingga masih tersisa 3 mm (Ukurannya kurang lebih dikurangi 5 mm). Tapi jika tidak ingin repot untuk melakukan pembubutan, bisa juga menggunakan produk after market paket bore up kit Vixion 150cc dengan blok yang tinggal plug and play.

2. Penyesuaian crankcase

Setelah boring Vixion dibubut, langkah selanjutnya yaitu pemuaian pada lubang crankcase Jupiter MX yang memiliki diameter 70 mm.

3. Penyesuaian kompresi

Langkah berikutnya untuk mengembalikan kompresi mesin yang menurun akibat penggantian piston Vixion, maka perlu dilakukanpenyesuaian dengan cara melepas gasket blok silinder yang memiliki ketebalan 0,45 mm dan diganti dengan lem threebone. Tapi cara ini sebetulnya cukup riskan karena suhu panas dari pembakaran didalam blok mesin akan lebih mudah mencapai crankcase karena tidak ada gasket sebagai pembatasnya, sehingga efeknya panas yang dihasilkan menjadi lebih tinggi pada mesin bagian bawah dan ada kemungkinan juga lem threebone yang digunakan tidak kuat menahan kompresi mesin untuk pemakaian jangka panjang. Jadi, cara yang paling aman adalah dengan membubut permukaan bagian bawah blok silinder sebanyak 0,5 mm untuk pemakaian harian, sedangkan untuk keperluan balap dipangkas 0,8 mm. Tujuan dari pembubutan ini adalah untuk memperpendek volume ruang bakar.

4. Cabut pin dekompresi

Untuk menjaga tenaga mesin pada putaran bawah, pin dekompresi dicabut, karena dengan cara ini dapat mempertahankan kompresi pada rpm rendah sehingga tenaga lebih terisi dan tetap responsif.

5. Tutup selang AIS

Tutup selang AIS menggunakan baut apapun yang penting bisa menutup selang dari filter udara ke AIS untuk menarik udara. Karena jika selang AIS tidak ditutup, maka akan berpengaruh pada performa mesin.

6. Ganti klep

Tipikal mesin Yamaha Jupiter MX jika volume silindernya diperbesar akan menambah powerband mesin ke rpm tinggi sehingga sering terjadi floating pada klep. Hal ini biasanya terjadi setelah putaran mesin mencapai lebih dari 12.000 rpm. Untuk mengatasi hal itu, maka per klep standar harus diganti dengan per klep racing karena tekanannya lebih keras dibanding per standar. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya floating karena bisa menabrak piston.

Ukuran standar celah klep Jupiter MX saat mesin dalam kondisi dingin adalah 0,10 - 0,14 mm untuk klep masuk (in) dan 0,16 - 0,20 mm untuk klep buang (ex). Tapi setelah di bore up, setelan klep yang cocok adalah 0,10 mm untuk (in) dan 0,15 mm untuk (ex). Ukuran ini memang termasuk longgar jika dibandingkan dengan rata-rata stelan klep mesin bebek lainnya yang kisaran setelan klepnya rata-rata untuk (in) adalah 0,05 - 0,08 mm dan untuk (ex) adalah 0,05 - 0,10 mm.

7. Penyesuaian komponen pengapian

Langkah selanjutnya adalah penyesuaian pada komponen pengapian, karena dengan diperbesarnya volume mesin maka sistem pengapian juga harus mengimbangi agar mesin dapat bekerja secara optimal. Caranya adalah dengan mengganti CDI standar dengan CDI Racing yang memiliki rentang limiter putaran mesin lebih tinggi, seperti misalnya CDI Racing yang memilki limiter sampai 20.000 rpm.

Bertambahnya volume ruang bakar akan menggeser kurva dari powerband mesin kearah lebih tinggi, jadi jika tidak didukung dengan perbesaran pengapian maka hasilnya tidak akan sempurna. Jika bore up mesin Jupiter MX dilakukan tanpa menggeser limiter melebihi 9.000 rpm, maka CDI standar tidak akan mampu mengimbangi kinerja mesin. Untuk memaksimalkan fungsi CDI, koil standar juga harus diganti dengan koil racing dan busi iridium untuk memaksimalkan pengapian.

8. Setting ulang karburator dan ganti knalpot

Setelah semua langkah-langkah di atas selesai dikerjakan, langkah selanjutnya adalah mensetting ulang karburator agar sesuai dengan kebutuhan mesin dan ganti knalpot standar dengan knalpot racing agar performa mesin semakin sempurna.

Baca juga:



Demikian informasi tentang cara menambah kecepatan Yamaha Jupiter MX 135. Untuk informasi lain seputar Otomotif, dapat dibaca pada artikel RATU KOREX lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara menambah kecepatan Yamaha Jupiter MX 135"