Busi yang bagus untuk meningkatkan performa sepeda motor
Busi adalah salah satu komponen vital pada mesin sepeda motor yang berfungsi untuk memercikkan api sehingga terjadi pembakaran di ruang bakar yang menggerakkan piston.
Busi memerlukan tegangan listrik yang cukup besar dari sistem pengapian untuk menghasilkan percikan api pada celah elektroda.
Suhu pada ujung elektroda busi harus cukup rendah untuk mencegah pengapian dini (pre-ignition), tapi cukup tinggi untuk mencegah pengendapan karbon (fouling). Ini disebut "Kinerja Thermal" dan ditentukan oleh angka panas yang dipilih.
Busi tidak menciptakan panas, tapi hanya dapat melepas panas. Busi bekerja sebagai penghantar panas dengan menarik energi panas yang tidak di inginkan jauh dari ruang pembakaran dan memindahkannya ke sistem pendingin mesin.
Salah satu produsen busi terbesar, yaitu NGK telah mengembangkan teknologi busi dengan memanfaatkan material logam mulia (precious metal) sebagai elektroda yang diharapkan dapat memberikan kelebihan dibandingkan dengan busi standard (nickel).
Keunggulannya antara lain:
• Memiliki daya pengapian yang tinggi dengan memanfaatkan ujung elektroda yang lebih halus dari pada busi standar sehingga dapat menghasilkan percikan api busi yang lebih fokus sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna.
• Busi lebih tahan lama karena menggunakan material elektroda dari precious metal yang memiliki titik lebur lebih tinggi dari pada elektroda berbahan nickel.
Saat ini yang sudah digunakan sebagai material elektroda busi adalah platinum dan iridium karena memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan bahan nickel.
Titik lebur iridium adalah: 2410°C, titik lebur platinum adalah: 1772°C, dan titik lebur nickel adalah: 1453°C.
Dengan menggunakan precious metal platinum dan iridium, maka diameter ujung elektroda dapat diperkecil menjadi 0,6 mm sehingga dapat mencegah penyerapan panas (quenching action) yang dapat mengurangi daya pengapian.
Ada dua jenis busi precious metal yang beredar di pasaran tanah air, yaitu busi G Power dengan material elektroda platinum dan busi iridium IX dengan material elektroda iridium.
Busi platinum G power memiliki diameter elektroda 0,6 mm sehingga dapat menghasilkan pengapian yang lebih fokus. Dengan penggunaan material platinum dapat mengurangi tegangan yang dibutuhkan busi untuk memercikkan bunga api sehingga starter mesin menjadi lebih mudah, akselerasi lebih responsif, bahan bakar lebih efisien dan busi lebih tahan lama.
Busi iridium IX juga memiliki diameter elektroda 0,6 mm sama dengan busi G power, tapi titik leburnya lebih tinggi dari platinum sehingga tegangan yang dibutuhkan untuk memercikkan bunga api pada elektroda lebih kecil dibandingkan busi platinum.
Kelebihan busi iridium IX dapat menjadikan mesin lebih mudah starter, akselerasi lebih responsif, bahan bakar lebih irit dan busi juga lebih tahan lama.
Selain itu, busi iridium IX memiliki teknologi yang sudah dipatenkan NGK yaitu "Thermo Edge Design" dimana terdapat celah pada ujung elektroda yang pada saat terjadi percikan api saat proses pengapian dapat membakar habis endapan karbon yang berada di celah tersebut sehingga lebih memastikan anti carbon fouling.
Jadi kesimpulannya, busi iridium memiliki beberapa keunggulan dibanding busi standar dan busi platinum, sehingga umur busi lebih tahan lama dan dapat meningkatkan performa mesin sepeda motor.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih busi untuk meningkatkan performa mesin sepeda motor, antara lain:
• Ukuran busi
Pastikan ukuran busi terutama diameter ulir, panjang ulir dan jangkauan insulator sesuai dengan spesifikasi mesin, karena jika tidak sesuai kemungkinan busi akan longgar, overheat dan terkena endapan karbon sehingga pengapian menjadi tidak sempurna dan bahkan bisa menyebabkan kerusakan pada piston.
• Angka panas busi
Pastikan memilih busi dengan angka panas yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi mesin sepeda motor, karena jika angka panas busi yang digunakan terlalu besar atau busi terlalu dingin, maka akan mengakibatkan pengendapan karbon pada busi (carbon fouling).
Dan jika angka panas busi yang digunakan terlalu kecil atau busi terlalu panas, maka busi akan mengalami overheat dan mengakibatkan misfire (gagal pengapian).
• Keaslian busi
Pastikan keaslian busi dengan memperhatikan ciri-cirinya sebagai berikut:
- Pada busi asli pasti terdapat kode nomor produksi, sedangkan pada busi palsu tidak ada kode nomor produksinya.
- Gasket atau ring pada busi asli sangat sulit dilepas, sedangkan gasket atau ring pada busi palsu mudah untuk dilepas (longgar).
- Pada busi asli, metal shell terlihat lebih mengkilap karena diproses plating Cr3, sedangkan busi palsu warna metal shell agak buram dan mudah berkarat.
- Pada busi yang asli, ulir terminal nut lebih halus dan rapi daripada busi palsu.
- Konstruksi pada ujung elektroda, gap dan penyambungan pada busi asli sangat rapi, sedangkan pada busi palsu terlihat kasar (tidak rapi).
Baca juga:
Keunggulan tekhnologi Blue Core andalan Yamaha
Cara mudah menambal ban Tubeless tanpa ke bengkel
Cara memasang glasswool yang benar pada knalpot racing
Demikian informasi tentang busi yang bagus untuk meningkatkan performa sepeda motor. Untuk informasi lain seputar Otomotif, dapat dibaca pada artikel RATU KOREX lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Busi yang bagus untuk meningkatkan performa sepeda motor"